Breaking News

Staycation Ala Angkatan 1983


Angkatan 1983 adalah Jurusan Ekonomi angkatan terakhir sebelum kemudian berubah menjadi Pendidikan Dunia Usaha pada 1984. Angkatan ini tak terbilang banyak, sekitar 20 mahasiswa saja. Meski tak banyak, namun tetap menjalin tali silaturahim yang cukup intens, kendati belum pernah mengadakan semacam reuni secara lengkap. Yuk intip kegiatan mereka. 


Secara insidental mereka juga kerap bertemu, bahkan paling sedikit sekali setahun mereka mengadakan pertemuan dengan menginap di luar kota. Pernah Yogyakarta, Semarang, dan  Salatiga. Biasanya, mereka menginap ketika sahabat mereka pasangan seangkatan Estheria Quenda dan Heru Murdianto, yang sejak setelah 1998 menetap di Amerika Serikat, sedang liburan di tanah air.

Mereka, cerita Prita, sudah permanent resident. “Mereka sudah hidup enak di sana. Setiap tahun mereka selalu pulang ke Indonesia. Nah, setiap pulang selalu kontak kita untuk sekadar menginap satu dua malam.”

Anak-anak Heru dan Esther pun menetap dan bekerja di Los Angeles. Saban liburan, kata Prita, beberapa teman hampir pasti ikut menginap. Meski tak banyak yang ikut, tapi biasanya sekitar delapan orang bisa nimbrung. 

Ada semacam aturan tidak tertulis bahwa yang ikut pertemuan tidak dibolehkan membawa pasangan. “Nggak enak kali sama pasangan, kan sudah setiap hari ketemunya. Kalau pergi sama teman enakan sendiri kali. Kita kan mau ketawa-ketiwi masak ada pasangannya, kan nggak enak,” tuturnya.

Pada 12 Juni lalu misalnya Zainal Lukman, Prita Widita, Dalilah Sahlani, Betty Lioni, dan Jeanne Mathilda, tentu saja pasangan Heru dan Esther melakukan staycation ke kawasan puncak. Mereka menginap di Melrimba Garden. “Biasanya Yunus (Nugroho) ikut, kebetulan lagi nggak bisa tuh.”

Di salah satu sudut kampus Rawamangun dulu kala

Kadang makan di pinggir jalan di kawasan puncak, lalu ke Gunung Mas Tea Hills, SeVillage, juga nongkrong di Ngopi di Sawah. Walaupun teman-teman seangkatan tidak lengkap tapi cukup menyenangkan untuk melepas kangen.  “Kita tiap tahun pasti ada pergi-perginya, orangnya itu-itu aja yang bisa.” 

Sementara untuk sekadar makan siang misalnya, Prita mengaku kerap bertiga dengan Yanti dan Retno. “Kita suka makan bareng,” ucapnya kemudian.

Pada suatu acara dengan jumlah peserta lebih banyak


Tidak ada komentar